Minggu, 30 Juli 2017

UAS = Untuk Allah Saja



Oleh : Siti Nur Sa'adah (Ketua Biro Al-Qolam)

Editor : Marie Indah Alfinnur (Sekretaris Biro Al-Qolam)
#As-Salam 28
#AL-Fatih Generation 
#JemputHidayahdenganDakwah

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh..

Cerita ini sebenernya goresan pena pertama yang Aku buat hehe...
            So guys, this story will describe you all who ask me “Kenapa lu bisa, padahal di kelas lu sering tidur?” atau “Cara belajar lu gimana dah?” atau “Dirumah lu pasti sering ngulang pelajaran ya?” aaaaaaand etcetera wkwkwk, masih banyak pertanyaan konyol lainnya yang terkadang membuat diri ini sulit untuk menjawabnya, azeeeeeek.

            Ok, sebenarnya moment nya lagi tepat nih. Jadi pekan ini tuh di kampusku sudah memasuki akhir semester. Yaaa teman-teman pasti tahu kan di akhir semester itu ada apa? Ya ya yaa, bisa jadi bisa jadi, ya yaaa, tepat sekali.... Hehe, apaan dah... Betul, di akhir semester itu kita pasti menghadapi yang namanya ujian. UJIAN??? Ujian buat seleksi calon menantu? Hehehe, ya enggak lah. Kalau bahasa ngetrend nya mah UAS (Ujian Akhir Semester), ehhh memang itu deng namanya. #abaikan

            Mendengar kabar UAS, sebagian besar mahasiswa mulai rajin masuk pada pertemuan kuliah terakhir demi mendapatkan kisi-kisi dari dosen. Benar kan? Hehehe, akupun melakukan hal demikian. Sepekan sebelum UAS, kita meminta kepada orang tua agar biaya semesternya dilunasi lantaran khawatir tidak bisa mengikuti UAS. Banyak di antara kita yang menyibukkan waktu untuk belajar bersama teman-teman seperjuangan, seper-bangkuan, seper-kerja kelompokan, seper-tempat jajanan, dan seper-seper lainnya yang tentu di antaranya ada yang bisa kita andalkan untuk menguasai materi.

            Hmmmm, mungkin yang kusebutkan di atas belum seluruhnya. Masih banyak kegiatan-kegiatan kita yang lainnya yang pada hari-hari biasanya jarang kita lakukan justru kita lakukan ketika moment menjelang UAS ini. Lebih mengejutkannya lagi, kita mulai rajin meminta sama Yang Maha Berilmu. Setiap sholat, setiap waktu luang kita, kita sempatkan untuk berdo’a, memohon kepada-Nya agar kita bisa berhasil menjalankan UAS, mendapat nilai bagus, mendapat IPK cumlaude.

            Sejujurnya, Aku sendiri masih belum bisa mengerti, kenapa momentum-momentum yang seperti ini yang bisa membuat seorang hamba bisa menghadirkan Allah dalam dirinya? Kenapa momentum seperti ini yang membuat seorang hamba lebih giat dalam berusaha untuk mendapatkan hasil terbaik yang diinginkannya? Kenapa harus momentum ini juga yang bisa menggerakkan niat seorang untuk terbangun di sepertiga malam untuk memohonkan hajat atau sesuatu yang diinginkannya?

            Oooooops, sepertinya terlalu panjang basa-basinya. Back to the topic. UAS memang merupakan momentum puncak bagi seorang mahasiswa untuk menguji hasil dari pembelajaran mereka selama perkuliahan. Semua hal yang baik kita lakukan untuk memperoleh hasil yang baik pula. Tak heran, dalam hal ibadah pun rasanya mengalami peningkatan cukup signifikan.

            Tapi, bagiku UAS ini sama saja seperti ujian-ujian lainnya yang Allah turunkan kepada kita dalam rangka meningkatkan derajat kita di hadapan-Nya. Finally, that’s the reason why I titled this story with the title UAS = Untuk Allah Saja”.

            Semua yang kita lakukan, ya tentunya kita tujukan hanya untuk Allah. Baik ketika kita senang, atau sedang mendapat ujian sekalipun, semuanya kita serahkan untuk Allah. Terkadang ada manusia yang berfikir, jikalau kebahagiaan itu ia dapat atas hasil usahanya sendiri, but ketika kita susah, pikiran kita mengatakan bahwasanya ini ujian dari Yang Maha Kuasa. Heloooo, mau kita seneng kek, susah kek kita tidak boleh lupa bahwa semuanya itu ada campur tangan dari Allah.

            Then, kita tahu bahwa Allah akan mengabulkan do’a hamba-Nya yang tulus disertai usahanya yang gigih agar Allah mau membantunya untuk mencapai keinginannya. Maka, tidaklah salah kalau kita terus meminta untuk mendapatkan hasil yang terbaik ketika UAS nanti. Yang salah itu adalah, kita mau meminta, mengadu, memohon, dan mendekatkan diri kepada Allah itu secara musiman. Musim UAS, musim sakit, musim ujian, dan musim-musim “buruk” lainnya yang membuat kita berdo’a lebih sering dibanding hari-hari biasanya.

 Buat Allah mah...
-         ­Gak perlu nunggu diuji baru kita meminta
-         Gak perlu nunggu sakit baru kita memohon kesehatan
-         Gak perlu nunggu sulit baru kita mengharap kemudahan
-         Gak perlu nunggu sakarotul maut baru kita memohon untuk dibukakan pintu taubat.
            Allah itu Super Baik... Bayangkan saja, keluarga sebaik apapun, kerabat sebaik apapun, bahkan sahabat sebaik apapun yang baiknya melebihi keluarga kita sendiri, pasti akan merasa bosan jika terus-terusan kita pinta, kita mohonkan untuk dituruti segala keinginan kita. Kalau mereka mulai bosan memenuhi permitaan kita, jangan heran kalau sebentar lagi mereka pasti menjauhi kita.
            Berbeda halnya dengan Allah. Allah senang dipinta... Semakin banyak permintaan seorang hamba, semakin sayang Allah kepadanya. Semakin sering kita menyempatkan waktu untuk-Nya, semakin sering Allah menjamah kita, semakin besar kemungkinan bahwa Allah semakin dekat dengan kita.

            Abu Hurairah ra., berkata: Rasulullah SAW. Bersabda: Allah Ta’ala berfirman: “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabia ia mengingat-Ku dalam suatu jema’ah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluq yang lebih baik dari mereka. Apabila ia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila ia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan  berlari.” (Hadits shahih riwayat Imam Muslim No. 4832)

Jadi teman-teman, sudah jelas kan kenapa UAS pun harus untuk Allah saja?
Ok, disini aku share sedikit mengenai tips-tips yang bisa teman-teman lakukan saat menjelang UAS ataupun ketika UAS:
1. NIAT karena Allah. Kembali lagi, UAS kita disini adalah Untuk Allah Saja
2. Makan-makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi. Kurang-kurangin makan mie atau makanan lain yang mengandung kadar MSG yang cukup tinggi (read: MSG = Mecin).
3. Berdo’a dan meminta untuk diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menjawab semua butiran soal.
4. Berusaha dengan cara belajar atau mengulang pembelajaran sebisa mungkin, sampai kita bisa menilai bahwa usaha yang kita lakukan tersebut merupakan usaha yang paling maksimal. Tapi, jangan SKS loooh (read: Sistem Kebut Semalam). Kalau sering-sering SKS nantinya jadi SKS juga (Sering Kantuk Seharian) :D
 
......Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.....” (QS. Ar-Ra’d {13}: 11)
5. Siapkan tameng untuk menghalau godaan teman-teman sekitar yang mengajak kita untuk berlaku curang ketika ujian nanti. PD aja brohhh!!! Dengan kita percaya diri, berarti kita juga percaya sama janji Allah:
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.....” (QS. Al-Baqarah {2}: 286)
6. Berusaha tawakal ketika kita sudah mengerjakan semua soal semaksimal mungkin, dan ketika kaki kita mulai melangkah meninggalkan ruangan ujian.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh {94}: 6)

Finally, mungkin oret-oretan semacam ini sudah banyak disebar di media sosial lainnya, yang tentunya lebih menarik, lebih keren, lebih menyentuh hati pembacanya. But, through this story I can invite you to feel a sensation of final EXAM like I feel, LOL.
“Lu mau bisa, sertakan Allah!”
“Lu gak paham sama materinya, minta tolong sama Allah!”
“Lu mau tau resepnya? Hadirkan nama Allah dalam keadaan apapun, kapanpun, dan dimanapun!”
Intinya, bagaimanapun bentuk ujiannya, ringan atau berat sekalipun harus kita hadapi dengan menyertakan Allah di setiap tindakan kita. Pokoknya mah “Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.................”

SEMANGAT MENJALANKAN UAS SAUDARA-SAUDARIKU!!!
I believe WE CAN DO IT, because ALLAH ALWAYS WITH US !!!
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh...

#SemangatUas
#UASukses
#UntukAllahSaja

Sabtu, 15 Juli 2017

KOPERASI SYARIAH

Oleh : Marie Indah Alfinnur dan Nur Fitriyani Barokah (Sekretaris dan Staf Biro Al-Qolam LDK As-Salam 2017)
Departemen As-Salam Charity
#LDK As-Salam
#As-Salam 28
#Al-Fatih Generation
#JemputHidayahdenganDakwah
Assalamua’laykum warrahmatullahi wabarakatuh.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan segala kenikmatan yang tak terhingga selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan semoga kita menjadi salah satu umat-Nya.
Tak terasa Bulan Ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Hari yang Fitri pun hanya datang sekilas untuk menyambut dan menghiasi di hari kemenangan kita. Kini lembaran baru pun telah kita buka dan siap menjadi bagian dan hal–hal terbaik dalam diary kita.
Apa kabar  nih semuanya? Semoga Allah selalu melindungi dan memberkahi kita ke jalanNya. Ya, Alhamdulillah masih bisa nulis blog lagi yang udah satu abad kita sempet tertunda, *canda hehe. Hari ini kita akan sedikit membahas mengenai Koperasi Islamiyah.  Lho? Kok koperasi? Bukannya abis lebaran ngebahas  tentang Idul Fitri sih?  hehe tenang kok nanti akan bahas mengenai Koperasi Syariah di bawah ini yaaa.
Ada sebuah Hadits yang menyatakan Dari Sa’id bin Zaiddari Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya riba yang paling buruk adalah merusak kehormatan seorang muslim tanpa hak, dan sesungguhnya rahim dijalinkan oleh Ar Rahman, barang siapa yang memutuskannya niscaya Allah mengharamkan baginya syurga” (Ahmad, babMusnad Said bin Zaid, no 1564).
Tak terasa Bulan Syawal pun telah berada di tengah–tengah kita. Siap menjadi salah satu bulan terbaik dari semua bulan yang ada. Menemani dan menghiasi dengan event-event yang ada di Bulan Syawal. Kemarin, 12 Juli merupakan Hari Koperasi. Koperasi merupakan lembaga pemerintah yang bertujuan untuk membantuk halayak banyak dalam menjalankan usaha perekonomian mereka. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang koperasi tersebut?
Namun, kini telah banyak koperasi yang telah menerapkan syariat Islam. Seperti kita tahu bahwa koperasi syariah merupakan salah satu badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan berdasarkan prinsip syariah sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan. Hal ini beroperasinya lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip syariat Islam diharapkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap terwujudnya sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjanya dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran Islam. Sehingga sistem ekonomi Islam bukanlah suatu pemikiran yang bersifat final melainkan terus berkembang melalui kerja ijtihad.
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga ekonomi Islam yang dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat. Dari segi jumlah, BMT pun merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Kehadiran BMT di Indonesia, selain ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, juga memiliki misi penting dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah di wilayah kerjanya. Hal ini didasarkan pada visi BMT bahwa pembangunan ekonomi hendaknya dibangun dari bawah melalui kemitraan usaha.
Berdasarkan kesesuaian prinsip koperasi dalam Islam dan hukum kebolehan koperasi dalam Islam, maka koperasi adalah sebuah lembaga yang dapat diterapkan untuk BMT. Kebolehan ini juga didasarkan pada relevansi konsep antara koperasi dan BMT. Terdapat kesamaan konsep antara koperasi dan BMT sehingga hal ini mendukung dijadikannya koperasi sebagai badan hukum untuk BMT. BMT yang berbadan hukum koperasi harus mengganti sistem bunga yang biasa diterapkan dalam sistem perkoperasian di Indonesia dengan sistem yang sesuai dengan prinsip Islam yaitu bagi hasil, sehingga merancang sebuah konsep lembaga koperasi syariah adalah suatu kebutuhan yang harus dilakukan.

Semoga kita semua dapat mempelajari dan menerapkan secara perlahan-lahan demi ekonomi Islam yang lebih baik, aamiin. Mohon maaf lahir dan batin dari segala kesalahan. Wassalamu’alaykum warrahmatullahi wabarokatuh 

Hijab Bagi Muslimah

Oleh: Nurfitriyani Barokah Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kehi...