Sabtu
(21/1) Diklat Ekonomi Islam (DEI) merupakan acara dari Departemen Forum Ekonomi
Syari’ah Trilogi (FEST) Lembaga Dakwah Kampus As-Salam yang bertemakan “Membangun Generasi Ekonom Rabbani yang Madani”.
Diklat
yang dilaksanakan di Ruang Kelas 410 Universitas Trilogi ini dimulai pukul
10.00 WIB. Peserta yang menghadiri pendidikan dan pelatihan Ekonomi Islam ini
mencapai 32 orang.
Kegiatan
dipandu oleh MC, yaitu saudara Muhammad Saefudin (sebagai anggota KSEI FEST
periode 2017). Agar kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan berkah maka dari
itu dimulai dengan membaca Basmallah, yang kemudian disusul dengan pembacaan
tilawah oleh saudara Muhammad Ichsan dan saritilawah oleh saudara Fauzan
Herdiyansyah.
Kegiatan
dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Kak Rafi Rahmad Darmawan
(Presidium Nasional FoSSEI 2016-2017). Beliau merupakan mahasiswa lulusan STEI
Tazkia (2013) dan PM Darussalam Gontor (2012). Kak Rafi memaparkan materi
terkait dengan tema yang diusung oleh panitia DEI “Mengenal FoSSEI Lebih Dekat”. Pemaparan ini disajikan dalam bentuk
kajian, diantaranya pengenalan FoSSEI dan KSEI, sejarah terbentuknya FoSSEI,
karakteristik FoSSEI, visi dan misi
FoSSEI, struktur keorganisasian FoSSEI, dan regulasi ekonomi syari’ah.
Setelah
pemaparan dari Kak Rafi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kedua dari Kak
Zilal Afwa Ajidin (Presidium Nasional FoSSEI 2016-2017). Beliau memaparkan
materi tentang “Meraih Prestasi dengan
Menulis”. Materi yang dibahas dalam kajian kedua mengenai tips menulis
opini. Alhamdulillah, sejak materi pertama maupun materi kedua peserta cukup
antusias dalam memperhatikan penyampaian materi oleh kak Zilal. Pukul 11.55 WIB kegiatan ditunda sambil
menunggu waktu Dzuhur.
Setelah
ISHOMA, dilanjutkan kembali pemaparan materi yang terakhir, yang disampaikan
oleh kak Jabbar Sambudi (Presidium Nasional FoSSEI 2015-2016). Disini, beliau
memaparkan tentang bagaimana memahami ekonomi Islam secara kaffah. Peserta
diklat cukup kritis dan antusias menanggapi hasil pemaparan yang ketiga ini.
Penanya pertama dari saudari Latifah Husna, kedua dari saudari Anasthasya
Sutrisno, dilanjutkan pertanyaan ketiga dari saudari Vinni dan yang terakhir
pertanyaan dari saudari Sri Astuti.
Setelah
sesi tanya jawab selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan
dari panitia kepada ketiga pembicara. Sebelum kegiatan berakhir, adanya
kegiatan hiburan berupa games “Rangking
1” untuk mengasah kapasitas para peserta terkait materi yang sudah dibahas.
Games ini dimenangkan oleh saudari Marie Indah Alfinnur.
Terakhir,
kegiatan Diklat Ekonomi Islam (DEI) ditutup dengan pembacaan do’a oleh saudara
Muammar Humaidi Mubin, disusul dengan pembagian hadiah kepada pemenang games dan 10 pendatang pertama.
Poin-poin pembahasan materi, kami rangkum sebagai
berikut:
Materi
1
Oleh Kak Rafi Rahmad Darmawan “Merajut Ukhuwah dalam Dakwah Bernuansa Ilmiah”
·
FoSSEI (Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam) adalah
wadah silaturahim tingkat nasional yang mengakomodir mahasiswa pencinta ekonomi
Islam yang tergabung dalam KSEI di kampus masing-masing
·
KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam) merupakan
perkumpulan mahasiswa yang sama-sama memiliki tujuan untuk mengkaji ilmu
ekonomi Islam di masing-masing kampus. Saat ini, terdapat 125 KSEI yang
bergerak aktif di seluruh Indonesia.
·
Struktur keorganisasian FoSSEI:
Ketua KSEI à KOREG
(Koordinator Regional) à PRESNAS (Presidium Nasional)
·
Visi FoSSEI: Pembumian Ajaran Islam dalam Bidang Ekonomi
Penjabaran Visi:
1.
Pembinaan
2.
Kelembagaan
3.
Kebangsaan
4.
Peradaban
·
Misi FoSSEI:
1.
Memberdayakan dan mengembangkan sistem ekonomi Islam
dalam tataran keilmuan dan aplikasi
2.
Menjalin ukhuwah Islamiyah antara kelompok-kelompok
studi ekonomi Islam dan lembaga sejenis dengan berusaha membangun budaya
Islamiyah, ilmiah, dan profesional.
·
Sejarah singkat berdirinya FoSSEI:
1.
Januari 2000, pertemuan pertama di UNDIP Semarang
dengan disepakati perlunya suatu wadah dalam pergerakan ekonomi Islam di
tingkat mahasiswa.
2.
Maret 2000, pertemuan kedua di UI Jakarta (second UI)
3.
11-13 Mei 2000, Kongres KSEI I di UNDIP Semarang
ditetapkan sebagai tanggal berdirinya FoSSEI
4.
April 2001, MUNAS (Musyawarah Nasional) I FoSSEI di
UIN Jakarta, dihasilkan 12 regional FoSSEI tersebar di Indonesia
5.
4-6 Mei 2002, Temu Ilmiah Nasional (TELMINAS) I di
UNPAD
·
Karakteristik FoSSEI:
-
Ukhuwah
-
Dakwah
-
Ilmiah
Marteri
2
Oleh Kak Zilal Afwa Ajidin “Tips Menulis Opini
·
Opini adalah artikel ilmiah populer yang berisi
PENDAPAT penulis yang bersifat subjektif, berdasarkan data dan fakta yang ada,
tentang sebuah peristiwa.
·
Fungsi menulis:
-
Menambah ilmu
-
Sarana dakwah
-
Menambah rezeki
·
Struktur penulisan:
1.
Judul (maksimal
4 sampai 5 kata)
2.
Alinea Pembuka (Lead)
3.
Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
4.
Alinea Penutup (Ending)
·
Teknis menulis:
1.
Pilih tema
2.
Susun alinea pertama
3.
Uraikan dengan kalimat penjelas (berdasarkan data)
4.
Buat kalimat penutup
5.
Edit ulang draft awal
6.
Langsung dikirimkan ke media massa
·
Bagi peran otak
kita dalam menulis:
-
Biarkan otak kanan mengetik sesukanya, jangan
dihentikan
-
Setelah selesai, editlah dengan otak kiri
·
Tips agar opini dimuat di media:
1.
Tema yang actual
2.
Gagasan/ide orsinil dan baru
3.
Kompeten dengan opini yang ditulis (sesuaikan dengan keahlian kita)
4.
Kecepatan
·
Manfaat menulis opini:
-
Terhindar dari siklus anak kosan (tukang jajan)
-
Manfaat bagi pembaca: 10 % saja pembaca tulisan kita,
1.000 orang yang tercerahkan (konsep
kapitalisasi amal)
-
Dikenal zaman
Materi
3
Oleh Kak Jabbar Sambudi “Berekonomi Islam Kaffah”
·
What do you want?
-
Memahami ekonomi Islam sesuai dengan definisi iman: meyakini dalam hati, mengucapkan dengan
lisan, mengamalkan dengan perbuatan.
-
Kualitas setiap orang berbeda-beda, baik dari segi
paradigmanya, cara berpikirnya, ataupun dari niatnya dalam melakukan sesuatu.
·
Sifat Islam:
-
Komprehensif
-
Universal
·
Redaksi ayat:
-
QS. Al-Maidah ayat 3, Islam sebagai agama yang
sempurna
-
QS. Al-Baqarah ayat 208 tentang masuk Islam secara
kaffah (menyeluruh/total)
·
Tugas (fitrah) manusia di bumi:
-
Beribadah:
a.
Ibadah mahdah: ibadah yang sudah disyaratkan namun
tidak bisa kita rasionalisasikan
b.
Ibadah ghairu mahdah: ibadah yang bisa kita
rasionalisasikan tujuan dan manfaatnya, contohnya: belajar, makan, tidur, dan
sebagainya (jika kita niatkan untuk
ibadah maka berbuah pahala bagi kita)
-
Khalifatullah (memakmurkan bumi): menjadi wali Allah dengan dasar “Untuk apa kita diciptakan sebagai
khalifah di bumi?”
·
Mengenai riba:
-
Larangan riba dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah ayat 275
-
Dosa riba ada 37 tingkatan, dimana dosa riba yang
paling rendah adalah seperti dosanya seorang anak yang menzinahi ibu kandungnya
sendiri.
-
Riba sendiri masuk ke dalam kelompok 7 dosa besar yang
harus dijauhi sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Jauhilah tujuh macam dosa yang
bertingkat-tingkat(besar), diantaranya ialah:
1. Syirik (mempersekutukan Allah)
2. Sihir
3. Membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali dengan hak
4. Memakan harta riba
5. Memakan harta anak yatim
6. Lari dari peperangan
7. Menuduh wanita yang beriman yang tidak tahu menahu
dengan perbuatan buruk dengan apa yang difitnahkan kepadanya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
·
3 karakteristik manusia agar menjadi khairu ummah:
-
Ammar ma’ruf: menyeru kepada kebaikan
-
Nahi mungkar: mencegah keburukan
-
Beriman kepada Allah (salah satunya dengan jalan
dakwah)
·
Tahapan dakwah
-
Manusia sebagai USWAH (panutan/teladan/contoh)
-
Dakwah bil hikmah: menyampaikan dengan cara yang
baik-baik
-
Dakwah bil qaul: menyampaikan dengan perkataan (bila
tidak memiliki kekuasaan dan kekuatan)
-
Dakwah bil tadwin
-
Catatan: pendidikan
karakter bukan berasal dari perkataan saja, melainkan dengan adanya uswah
(panutan)
·
Istiqomah: bukan
hanya konsisten, namun dengan meneguhkan hati kita dengan meyakini dalam
hati kita atas ajaran Allah SWT.