
Assalamu’alaykum
Wr. Wb Ikhwahfillah atau temen-temen semua?
Bagaimana kabarnya? Pie kabare? Kumaha
damang? Hehe semoga sehat dan sukses ya kuliahnya juga Aamiin.
Hari Jumat
tepatnya tanggal 25 Maret 2016 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) As-Salam dan FSLDK
Jaksel mengadakan acara Jalatsah Rukhiyyah Madrasah Solihah di Perpustakaan
As-Salam Universitas Trilogi untuk peserta khusus Akhwat, dengan pembicara
Ustadzah Yennie Kurniawati. Adapun materi pertama tentang Fitnah,
Nikmat, dan Siksa Kubur.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18)
Momen
akhir tahun hendaknya diisi dengan cara dan acara muhasabah (introspeksi diri).
Muhasabah atau menghisab (menghitung) diri merupakan cara terbaik yang telah
dicontohkan dan teladan terbaik, yakni Nabi Muhammad SAW. Dalam muhasabah,
setiap mukmin dituntut untuk melihat segala amalnya, entah itu amal yang buruk,
maupun amal yang baik. Melihat amal-amal yang buruk tentu dengan tujuan agar di
waktu yang akan datang tidak akan mengulanginya lagi. Sebaliknya, melihat
segala amal baik bertujuan untuk terus meningkatkan amal kebaikan itu.
Muhasabah
(evaluasi), sangat diperlukan oleh seorang muslim. Sebab dengan muhasabah,
seorang muslim bisa meningkatkan kualitas amal kebaikannya dan melupakan segala
keburukan masa lalu dan memohon ampunan Allah SWT. Karena itu, muhasabah sudah
seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pribadi seorang muslim,
seperti yang ditegaskan dalam ayat di atas.
Umar
bin Khattab ra, seorang khalifah dari kalangan sepuluh sahabat yang dijamin
masuk surga, pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat
populer, “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu” Hisablah dirimu
sebelum kamu dihisab.
Seorang muslim sepatutnya mengakui bahwa dirinya adalah tempatnya salah dan
harus memperhatikan, bahwa tak mungkin dia terbebas dari kesalahan. Pengakuan
ini mesti ada di dalam dirinya, agar dia dapat mengakui kesalahan-kesalahan
yang dilakukannya sehingga pintu untuk mengoreksi diri tak tertutup bagi
dirinya. Allah SWT berfirman, “ Sesungguhnya Allah tidak merubah
sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Al-Ra’d: 11).
Dalam perjalanan manusia terdapat 4 alam, yaitu; alam ruh, alam rahim dan
dunia, alam maut dan kubur, alam akhirat, serta kembali kepada Allah SWT. Alam
ruh adalah alam yang disaksikan oleh Robb-Mu sebelum manusia turun menginjak
bumi. Alam rahim dan dunia yang berarti Allah telah meniupkan ruh untuk
membentuk janin hingga bayi yang lahir ke bumi Allah SWT dan telah ditentukan
rezekinya, jodohnya, ajalnya, kehidupannya. Hidup di dunia hanyalah sementara,
yang kekal atau abadi adalah kehidupan akhirat. Banyak tantangan yang harus
dijalani dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat. Di dalam kehidupan
tentu ada pilihan melakukan amal kebaikan atau keburukan. Setelah melakukan hal
apapun pasti ada balasannya. Namun, setiap dari kita tidak bisa memprediksi
kapan dan dimana ajal akan menjemput, yang perlu kita lakukan adalah
mempersiapkan bekal terbaik untuk bertemu Allah SWT.
Ketika
manusia telah meninggal yang disebut kehidupan alam barzah. Tiada yang
tahu soal kelahiran, kematian, kiamat terjadi kecuali hanya Allah yang
mengetahuinya. Sesudah itu datanglah alam akhirat, dimana setelah semua
kehidupan ini musnah akan ada Allah bangkitkan kembali dan dikumpulkan dalam
suatu Padang Masyar. Setiap manusia akan mempetanggungjawabkan apa yang telah
dilakukan di dunia dan mendapatkan balasan sesuai amalnya.
Manusia setelah meninggal dalam kubur pasti ada yang disebut fitnah kubur,
nikmat kubur, dan siksa kubur. Fitnah kubur yang
berarti pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir kepada orang telah meninggal
setelah dia dikuburkan. Yang ditanyakan adalah tentang RobbNya , agamanya,
nabinya. Untuk memperkokoh jawaban kita sebaiknya di dunia menjalankan
perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ada dua golongan yang pertama golongan orang mukmin/mukminah/muslim/muslimah yaitu
mereka taat perintahNya, melakukan amal kebaikan yang tiada henti sehingga
golongan ini Insya Allah masuk surgaNya karena lebih tahu jawabannya.
Sedangkan, golongan kedua yaitu golongan munafik yang jawabannya ragu atau
tidak tahu ketika ditanya oleh kedua malaikat tersebut. Setelah timbul
pertanyaan dan jawaban di alam barzah tentu ada balasannya yaitu antara nikmat
kubur dan siksa (adzab) kubur.
Nikmat
kubur seseorang adalah nikmat yang jujur dalam keimanannya,
biasanya telah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. Orang yang
mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda pahalanya. Karena ruh mereka
disebut ruh mukmainah yang berarti ruh yang lembut, karena mereka mengimani
rukun iman dan jiwa mereka adalah jiwa yang lembut seperti tetesan air dari
sebuah bejana. Jika meninggalnya pada hari/malam Jumat lebih baik karena tidak
tersiksa bagi orang yang beriman termasuk para syuhada.
Sebaliknya, adzab atau siksa kubur yaitu
untuk orang-orang yang tidak beriman, kafir dan munafik. Adzab kubur dalam QS.
At- Taubah : 101 dimana yang berisi tentang adanya adzab kubur (siksa
kubur) sebanyak dua kali yaitu adzab dunia dan adzab akhirat. Azab yang sangat
dekat yaitu adzab kubur yang tertera dalam QS. As-Sajadah : 21. Na’udzubillah
min dzalik. Semoga kita kembali kepada kebenaran yang merupakan perilaku
orang-orang yang kembali kepada Allah, segeralah terus bermuhasabah diri,
meningkatkan amal-amal kebaikan yang tiada henti, dan bertaubat kepadaNya.
Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaykum. Wr. Wb.
Allahu akbar !
Oleh : Marie
Indah Alfinnur
Departemen Syiar
Biro Al-Qolam LDK As-Salam
As-Salam 27
#SpreadingKindnessWithDakwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar