Kamis, 05 Mei 2016

Fitnah, Nikmat, dan Siksa Kubur

         
  Assalamu’alaykum Wr. Wb Ikhwahfillah atau temen-temen semua? 

Bagaimana kabarnya? Pie kabare? Kumaha damang? Hehe semoga sehat dan sukses ya kuliahnya juga Aamiin. 

Hari Jumat tepatnya tanggal 25 Maret 2016 Lembaga Dakwah Kampus (LDK) As-Salam dan FSLDK Jaksel mengadakan acara Jalatsah Rukhiyyah Madrasah Solihah di Perpustakaan As-Salam Universitas Trilogi untuk peserta khusus Akhwat, dengan pembicara Ustadzah Yennie Kurniawati. Adapun materi pertama tentang Fitnah, Nikmat, dan Siksa Kubur.


 Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18)

Momen akhir tahun hendaknya diisi dengan cara dan acara muhasabah (introspeksi diri). Muhasabah atau menghisab (menghitung) diri merupakan cara terbaik yang telah dicontohkan dan teladan terbaik, yakni Nabi Muhammad SAW. Dalam muhasabah, setiap mukmin dituntut untuk melihat segala amalnya, entah itu amal yang buruk, maupun amal yang baik. Melihat amal-amal yang buruk tentu dengan tujuan agar di waktu yang akan datang tidak akan mengulanginya lagi. Sebaliknya, melihat segala amal baik bertujuan untuk terus meningkatkan amal kebaikan itu. 

Muhasabah (evaluasi), sangat diperlukan oleh seorang muslim. Sebab dengan muhasabah, seorang muslim bisa meningkatkan kualitas amal kebaikannya dan melupakan segala keburukan masa lalu dan memohon ampunan Allah SWT. Karena itu, muhasabah sudah seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pribadi seorang muslim, seperti yang ditegaskan dalam ayat di atas. 

 Umar bin Khattab ra, seorang khalifah dari kalangan sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat populer, “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu” Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab. 

         Seorang muslim sepatutnya mengakui bahwa dirinya adalah tempatnya salah dan harus memperhatikan, bahwa tak mungkin dia terbebas dari kesalahan. Pengakuan ini mesti ada di dalam dirinya, agar dia dapat mengakui kesalahan-kesalahan yang dilakukannya sehingga pintu untuk mengoreksi diri tak tertutup bagi dirinya. Allah SWT berfirman, “ Sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu kaum, sehingga mereka merubah keadan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ra’d: 11). 

               Dalam perjalanan manusia terdapat 4 alam, yaitu; alam ruh, alam rahim dan dunia, alam maut dan kubur, alam akhirat, serta kembali kepada Allah SWT. Alam ruh adalah alam yang disaksikan oleh Robb-Mu sebelum manusia turun menginjak bumi. Alam rahim dan dunia yang berarti Allah telah meniupkan ruh untuk membentuk janin hingga bayi yang lahir ke bumi Allah SWT dan telah ditentukan rezekinya, jodohnya, ajalnya, kehidupannya. Hidup di dunia hanyalah sementara, yang kekal atau abadi adalah kehidupan akhirat. Banyak tantangan yang harus dijalani dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat. Di dalam kehidupan tentu ada pilihan melakukan amal kebaikan atau keburukan. Setelah melakukan hal apapun pasti ada balasannya. Namun, setiap dari kita tidak bisa memprediksi kapan dan dimana ajal akan menjemput, yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan bekal terbaik untuk bertemu Allah SWT. 

Ketika manusia telah meninggal  yang disebut kehidupan alam barzah. Tiada yang tahu soal kelahiran, kematian, kiamat terjadi kecuali hanya Allah yang mengetahuinya. Sesudah itu datanglah alam akhirat, dimana setelah semua kehidupan ini musnah akan ada Allah bangkitkan kembali dan dikumpulkan dalam suatu Padang Masyar. Setiap manusia akan mempetanggungjawabkan apa yang telah dilakukan di dunia dan mendapatkan balasan sesuai amalnya. 

             Manusia setelah meninggal dalam kubur pasti ada yang disebut fitnah kubur, nikmat kubur, dan siksa kubur. Fitnah kubur yang berarti pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir kepada orang telah meninggal setelah dia dikuburkan. Yang ditanyakan adalah tentang RobbNya , agamanya, nabinya. Untuk memperkokoh jawaban kita sebaiknya di dunia menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Ada dua golongan yang pertama golongan orang mukmin/mukminah/muslim/muslimah yaitu mereka taat perintahNya, melakukan amal kebaikan yang tiada henti sehingga golongan ini Insya Allah masuk surgaNya karena lebih tahu jawabannya. Sedangkan, golongan kedua yaitu golongan munafik yang jawabannya ragu atau tidak tahu ketika ditanya oleh kedua malaikat tersebut. Setelah timbul pertanyaan dan jawaban di alam barzah tentu ada balasannya yaitu antara nikmat kubur dan siksa (adzab) kubur. 

 Nikmat kubur seseorang adalah nikmat yang jujur  dalam keimanannya, biasanya telah menjawab pertanyaan malaikat  Munkar dan Nakir. Orang yang mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat ganda pahalanya. Karena ruh mereka disebut ruh mukmainah yang berarti ruh yang lembut, karena mereka mengimani rukun iman dan jiwa mereka adalah jiwa yang lembut seperti tetesan air dari sebuah bejana. Jika meninggalnya pada hari/malam Jumat lebih baik karena tidak tersiksa bagi orang yang beriman termasuk para syuhada. 

Sebaliknya, adzab atau siksa kubur yaitu untuk orang-orang yang tidak beriman, kafir dan munafik. Adzab kubur dalam QS. At- Taubah : 101 dimana yang berisi tentang  adanya adzab kubur (siksa kubur) sebanyak dua kali yaitu adzab dunia dan adzab akhirat. Azab yang sangat dekat yaitu adzab kubur yang tertera dalam QS. As-Sajadah : 21. Na’udzubillah min dzalik. Semoga kita kembali kepada kebenaran yang merupakan perilaku orang-orang yang kembali kepada Allah, segeralah terus bermuhasabah diri, meningkatkan amal-amal kebaikan yang tiada henti, dan bertaubat kepadaNya.

Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaykum. Wr. Wb.
Allahu akbar ! 
      


Oleh : Marie Indah Alfinnur
Departemen Syiar Biro Al-Qolam LDK As-Salam
As-Salam 27 #SpreadingKindnessWithDakwah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hijab Bagi Muslimah

Oleh: Nurfitriyani Barokah Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kehi...