Jumat, 17 Maret 2017

MULIAKANLAH IBUMU



    
Gambar Ilustrasi antara Ibu dan Anaknya


Oleh : Marie Indah Alfinnur
Biro Al-Qolam
Departemen Humas Dakwah Kreatif (HDK)
LDK As-Salam
As-Salam 28
AL-Fatih Generation
 #JemputHidayahdenganDakwah


Assalamu’alaykum. Warrahmaullahi Wabarakatuh. Bagi anak, orang tua terdekat yang seharusnya dijadikan sandaran untuk mendapatkan kasih sayang. Terlebih seorang ibu. Allah menjadikan seorang wanita mulia dengan kedudukannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu adalah manusia yang kerap kali menjadi tujuan kita bertumpu. Di saat sedih, di saat semangat, atau bahkan di saat butuh bantuan, ibu selalu ada untuk kita.

Seorang ibu, laksana malaikat yang dikirim Allah SWT kepada setiap anak. Melimpahkan kasih sayangnya, memberikan perlindungannya, dan melakukan segala pengorbanan demi kebahagiaan anak-anaknya. Tak terukur perjuangan seorang ibu di kala hamil, rasa sakit dahsyat yang dirasakan ketika melahirkan, serta kelelahan demi kelelahan yang dilakukannya demi memberikan yang terbaik untuk kita.
Maka wajarlah keika Rasulullah SAW menyebutkan nama ibu hingga tiga kali sebelum menyebut nama ayah saat ditanya siapa yang patut kita perlakukan dengan baik. Karena Allah SWt memberikan karunia kasih sayang padanya, telah memberikan segenap rasa itu pada anak-anaknya.

Dari sahabat Abu Hurairah radiyallhu ‘anhu beliau berkata, “ Datang seorang pria laki-laki kepada Rasulullah kemudian dia bertanya, “Wahai Rasulullah, ssiapakah yang paling berhak untuk kuperlakukan dengan baik?” Beliau bersabda, “Ibumu”, Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, “Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, “Ibumu”. Orang tersebut bertanya lagi, “Kemudian siapa?”. Beliau bersabda, “Bapakmu.”  (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika kita sakit, ibulah yang bangun sepanjang malam untuk memperhatikan kondisi anaknya, sementara sebagian bessar ayah bisa tertidur lelap di kala itu. Ibu bahkan ketika kita berniat membalas jasanya dengan emas segunung pun, tak akan mampu mengganti semua yang telah ia lakukan pada kita.
Bahkan sekeras apapun perjuangan usaha kita untuk ‘menyaingi’ semua yang dilakukan ibu kepada kita, semua itu tak akan menandingi sedikit pun yang dilakukan ibu pada anak-anaknya.
Suatu hari, Ibnu Umar melihat seseorang yang sedang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Kabah. Orang tersebut lantas berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan.” (Kitab al-Kabair karya adz-Dzahabi).
Ibu, melaluinya kita bisa merasakan betapa besar kasih sayang Allah yang dimiliki bagi setiap hambaNya. Sungguh, sebesar apapun kasih sayang seorang ibu pada anaknya, pada dasarnya semua itu tak mampu melebihi kasih sayang Allah pada hambaNya.
Namun, apakah yang sudah kita lakukan untuknya? Ketika kita kecil, pelukan ibu adalah tempat paling nyaman dan menengkan di dunia, ketika kita beranjak remaja tak sedikit dsri kita yang merasa malu dengan keberadaannya, bahkan ketika dewasa dan berumah tangga, banyak juga yang merasa terganggu dengan keberadaannya dalam rumah tangga kita.

Bahkan setelah lelah dan segala pengorbanan yang ibu lakukan pada kita, kita malah membalasnya dengan anak kurang ajar, menjadikan ibu-ibu kita sebagai pengasuh bagi anak-anak kita, melimpahkan kewajiban dan tanggung jawab kita sebagai seorang ibu, lagi-lagi kepadanya.

Bahkan di masa senjanya, seorang ibu tak mengharapkan materi apapun dari anak-anaknya. Seorang ibu hanya mengharap anak-anaknya akan bahagia. Hanya itu. Sunguh tulus.

Seandainya, para wanita tahu betapa mulianya kedudukan seorang ibu, betapa indahnya surga yang dijanjikanNya bagi para ibu mulia. Sungguh, seandainya mereka mengetahuinya, maka dunia akan dipenuhi oleh para ibu penghuni surga.
Yukk kita perbaiki diri kita entah dari sikap, perbuatan, perkataan yang tidak menyenangkan kepada orang tua terutama pada ibu kita jangan pernah berhenti atau bosen untuk berbuat kebaikan sekecil apapun (sebesar biji dzarah). Waallhu’alam bishawab. Wassalamua’alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh.


1 komentar:

Hijab Bagi Muslimah

Oleh: Nurfitriyani Barokah Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kehi...