Oleh : Ulfahtun
Tsaniyah
Editor : Siti Nur
Sa’adah dan Marie Indah Alfinnur
Assalamu’alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat
Illahi Rabbi yang selalu memberikan nikmat dan anugerah-Nya kepada kita dari
sejak dalam kandungan ibu kita hingga saat ini. Shalawat serta salam kita
haturkan kepada Baginda Nabi kita Rasullullah SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahilliyah hingga ke zaman saat ini. Dan semoga kita semua
senantiasa dalam keadaan sehat wal ’afiat
dan selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin.
Dari tahun ke tahun zaman semakin banyak mengalami perubahan. Perubahan bisa
mempengaruhi kehidupan manusia di bumi. Terutama mengenai perubahan pola pikir,
moral, kebudayaan, gaya hidup remaja dan lain sebagainya. Perubahan ini
dipengaruhi oleh masuknya budaya barat yang kurang terfilter dengan baik oleh masyarakat, hanya orang-orang yang
berpikir sehatlah yang mampu menjauhkan dirinya dari dampak negatif budaya
barat yang masuk. Fenomena satu ini bukan merupakan hal baru, mencampur aduk
bahasa menjadi bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak dulu, seperti bahasa SMS yang mencampurkan antara huruf dan angka. Kemudian ketika zaman sudah berganti, bahasa gaul remaja kekinian pun
bertransformasi menjadi
bervariasi bentuk pengucapan dan penulisannya, seperti tercyduk, kuy, otw dan lain sebagainya.
Semua media sosial menertawakan
suramnya masa depan generasi sekarang, yang sering diutarakan dengan kata ”generasi
micin” kata tersebut menjadi trending topik di media sosial
yang banyak memberikan tanggapan pro dan kontra, seakan juga hal tersebut
menjadi bahan tawaan. Seharusnya kita sebagai generasi bangsa yang baik dalam
menanggapi hal tersebut harus berpandangan yang positif, tidak mengikuti pernyataan yang sedang trend
sekarang ini, tidak boleh mengejek atau menertawakan, sebaikanya kita harus
mencari solusi yang terbaik.
Dalam
pandangan islam kids jaman now perlu adanya peran orang tua, karena anak adalah
anugrah dari Allah SWT yang harus dijaga dan menjadikan anak sebagai amanah
yang datang kepada kita untuk di didik dan bimbing dengan pendekatan agama.
Rasullullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa sediktnya ada dua hal yang
mempengaruhii kepribadian anak ketika menginjak dewasa yaitu, orang tua dan
lingkungan.”Setiap anak dilahirkan fitrah, maka kedua irang tuanyalah yang
membuat dia (memiliki karakter) yahudi, atau (memiliki karakter) nasrani atau
(memiliki karakter) majusi”. –HR.Muslim.
Maka sudah jelas sekali bahwa peran orang tua
sangatlah penting dalam perkembangan anak. Maka perlu dipertanyakan kepada
anak-anak mereka adalah:
Ø
Kenapa masih kecil sudah di beri mainan
smartphone?
Ø
Sudahkah para orang tua melihat isi HP anaknya,
melihat story browsernya, atau
melihat isi social medianya?
Ø
Sudahkah para orang tua mengajarkan pendidikan
karakter bagi anak mereka sejak dini?
Ø
Sudahkah para orang tua memberi contoh kepada anak-anaknya
untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka?
Ø
Sudahkah para orang tua memberi kasih sayang kepada
anaknya sehingga dia tidak mencari kasih sayang dari orang lain?
Ø
Dan lain sebagainya.
Tapi………….
Disamping itu semua, kita sebagai seorang anak
juga perlu menyadari hakikat kita dilahirkan oleh orang tua kita ke dunia.
Dimana, pada hakikatnya para orang tua menginginkan agar anak-anaknya kelak
menjadi generasi terbaik ketika mereka tumbuh dewasa nanti.
Dengan melihat perjuangan mereka, mengasuh,
membesarkan, mendidik, member bekal untuk kehidupan kita, walaupun dimata kita
masih jauh dari kata “sempurna”,
itulah usaha yang bisa mereka lakukan untuk kita semaksimal mungkin. Tidakkah
terfikir oleh kita untuk membalas semua pengorbanan dan perjuangan mereka untuk
kita?
Bagaimana cara kita membalasnya?
Mudah……
Buktikan kalau kita mampu menjadi seseorang yang bisa mewujudkan impian
mereka (orang tua kita) kelak nanti.
Bukan hanya untuk orang tua kita, buktikan usaha kita kepada Allah SWT. Semua
usaha yang kita lakukan akan sia-sia apabila kita tidak mendapat izin dari
Allah. Maka mohonlah kepada-Nya agar selalu diberi kemudahan dalam mewujudkan
semua impian kita dan impian kedua orang tua kita terutama untuk menjadi
GENERASI TERBAIK, generasi-generasi yang tergolong ke dalam “sebaik-baiknya ummat”.
Teruslah belajar, teruslah
mengukir mimpi, carilah sahabat yang mampu mengajakmu untuk terus memperbaiki
diri, resapilah nasihat-nasihat dari orang lain yang ilmunya lebih tinggi dari
kita seperti kakak kita, senior kita, guru ataupun dosen kita atau siapapun
itu, maka…… insya Allah, gelar generasi terbaik yang diharapkan oleh para orang
tua akan kita raih di genggaman kita.
Aamiin aamiin Allahumma aamiin..
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
BERSAMBUNG.....
Kutipan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar